KURSI BERDURI YANG DIPEREBUTKAN
By : Yusi Rakhmah Wati
Jika mendengar kata kursi, kalian pasti tahu apa itu kursi. Ya benar, hampir setiap hari kita menggunakan kursi. Definisi kursi itu sendiri adalah sebuah prabotan rumah yang biasa digunakan sebagai tempat duduk. Kursi mempunyai banyak manfaat salah satunya sebagai tempat melepas lelah. Sungguh bisa dibayangkan saat kita lelah dan bersender pada kursi yang empuk sambil meminum segelas jus jeruk rasa lelahpun akan hilang seketika. Namun tahukah bahwa ada kursi yang dijuluki kursi berduri? Kursi berduri bukanlah kursi yang mempunyai duri-duri seperti pada pohon salak. Di dalam dunia politik kursi berduri merupakan kursi kekuasaan dimana banyak orang yang menginginkan duduk pada kursi tersebut. Mengapa disebut berduri karna sesungguhnya kursi kekuasaan itu ibarat candu dimana kepuasan itu akan selalu dicari dan dicari bahkan tidak akan ada habisnya.
Di indonesia yang katanya menganut sistem demokrasi menyebutkan bahwa “ kekuasaan tertinggi adalah di tangan rakyat ” berarti seharusnya di sediakan jutaan kursi untuk rakyat indonesia, tapi pastinya merepotkan kalau jutaan kursi itu memenuhi ruangan rapat. Maka dari itu kursi yang akan di duduki oleh presiden sebenarnya terdapat banyak pesan-pesan dari rakyat. Maka setelah menjadi presiden sebenarnya akan bertambah lagi jutaan persoalan dari dalam negeri dan luar negeri yang harus diselesaikan. Seperti, rakyat yang mendambakan perubahan kepada pemimpin yang dulu mereka dukung ataupun masalah-masalah negara yang seabreg yang harus diselesaikan pada saat itu juga. Sementara itu kursi itu masih diperebutkan dan menjadi antrian panjang dari tahun ke tahun. Padahal pada zaman kekhalifahan Umar Bin Khattab banyak orang yang takut menjadi pemimpin dikarenakan mereka menyadari tentang betapa besarnya resiko memegang jabatan sebagai ketua. Sayyidina Abu Bakar sendiri semasa hendak meninggal dunia, mengeluh dan kesal karena dilantik sebagai ketua (khalifah ). Namun pada saat ini zaman sudah berubah dan dibalik kursi yang menurut mereka indah dan mengasyikkan , malah lebih banyak yang merasa mampu dan pantas menjadi kpemimpin maka dari itu, kursi kekuasaan pun bisa membuat mereka lupa, bahwa kedudukan mereka harus dipertanggung jawabkan di dunia dan akhirat. Janji-janji yang dilontarkan, visi-misi dan sistem yang dibuat semuanya harus bisa dipertanggung jawabkan.
Di dalam ayat kursi ke-255 surat Al Baqarah, ayat ini menyebutkan dalam suatu hadis yang diriwayatkan Ubay Bin Ka’ab sebagai ayat paling agung dalam Al quran isinya tentang keEsaan Allah, yang mutlak atas segala sesuatu dan bahwa ia tidak kesulitan sedikitpun dalam memeliharanya. Menurut tafsir ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu, kursi dalam surat ayat kursi diartikan tempat kedua kaki allah dan tidak seorangpun yang dapat memperkirakan luasnya. Dengan kata lain kekuasaan manusia itu tidak ada apa-apanya apalagi hanya sebuah kursi berduri.
Permasalahan perebutan kekuasaan tentunya tidak akan ada habisnya karena itu merupakan warna kehidupan dengan berbagai macam pernak pernik yang memikat hati cara menyikapinya juga sangat banyak. namun perlu diketahui bahwa kekuasaan itu hanya sementara dan siapapun yang nanti akan menduduki kursi tersebut haruslah disadari bahwa kursi tersebut sebenarnya terdapat berbagai pesan dari rakyat juga terdapat amanah yang harus dijalani sebagai mana mestinya, dan sesungguhnya Allah mempunyai kerajaan, Allah akan memberiakan kerajaan itu kepada mereka yang dikehendaki dan allah juga akan mencabut kerajaan itu kepada orang yang dikehendaki pula.
Di indonesia yang katanya menganut sistem demokrasi menyebutkan bahwa “ kekuasaan tertinggi adalah di tangan rakyat ” berarti seharusnya di sediakan jutaan kursi untuk rakyat indonesia, tapi pastinya merepotkan kalau jutaan kursi itu memenuhi ruangan rapat. Maka dari itu kursi yang akan di duduki oleh presiden sebenarnya terdapat banyak pesan-pesan dari rakyat. Maka setelah menjadi presiden sebenarnya akan bertambah lagi jutaan persoalan dari dalam negeri dan luar negeri yang harus diselesaikan. Seperti, rakyat yang mendambakan perubahan kepada pemimpin yang dulu mereka dukung ataupun masalah-masalah negara yang seabreg yang harus diselesaikan pada saat itu juga. Sementara itu kursi itu masih diperebutkan dan menjadi antrian panjang dari tahun ke tahun. Padahal pada zaman kekhalifahan Umar Bin Khattab banyak orang yang takut menjadi pemimpin dikarenakan mereka menyadari tentang betapa besarnya resiko memegang jabatan sebagai ketua. Sayyidina Abu Bakar sendiri semasa hendak meninggal dunia, mengeluh dan kesal karena dilantik sebagai ketua (khalifah ). Namun pada saat ini zaman sudah berubah dan dibalik kursi yang menurut mereka indah dan mengasyikkan , malah lebih banyak yang merasa mampu dan pantas menjadi kpemimpin maka dari itu, kursi kekuasaan pun bisa membuat mereka lupa, bahwa kedudukan mereka harus dipertanggung jawabkan di dunia dan akhirat. Janji-janji yang dilontarkan, visi-misi dan sistem yang dibuat semuanya harus bisa dipertanggung jawabkan.
Di dalam ayat kursi ke-255 surat Al Baqarah, ayat ini menyebutkan dalam suatu hadis yang diriwayatkan Ubay Bin Ka’ab sebagai ayat paling agung dalam Al quran isinya tentang keEsaan Allah, yang mutlak atas segala sesuatu dan bahwa ia tidak kesulitan sedikitpun dalam memeliharanya. Menurut tafsir ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu, kursi dalam surat ayat kursi diartikan tempat kedua kaki allah dan tidak seorangpun yang dapat memperkirakan luasnya. Dengan kata lain kekuasaan manusia itu tidak ada apa-apanya apalagi hanya sebuah kursi berduri.
Permasalahan perebutan kekuasaan tentunya tidak akan ada habisnya karena itu merupakan warna kehidupan dengan berbagai macam pernak pernik yang memikat hati cara menyikapinya juga sangat banyak. namun perlu diketahui bahwa kekuasaan itu hanya sementara dan siapapun yang nanti akan menduduki kursi tersebut haruslah disadari bahwa kursi tersebut sebenarnya terdapat berbagai pesan dari rakyat juga terdapat amanah yang harus dijalani sebagai mana mestinya, dan sesungguhnya Allah mempunyai kerajaan, Allah akan memberiakan kerajaan itu kepada mereka yang dikehendaki dan allah juga akan mencabut kerajaan itu kepada orang yang dikehendaki pula.