Musik

Saturday, May 9, 2015

WAWANCARA KARYAWAN UNJ



Selasa, 12 mei 2015 pada pukul 15.00 saya bergegas mencari seseorang yang berprofesi di Universitas Negeri Jakarta (UNJ)  untuk diwawancarai mengenai isu yang ada di kampus hijau ini. Setelah memutari kampus selama 10 menit dan engalami beberapa penolakan untuk diwawancarai akhirnya saya bertemu dengan salah satu penjaga gedung yang ada di UNJ. ia bernama Yusuf Irwan (Mas Yusuf) berumur 21 tahun, berasal dari kota Cirebon dan kini tinggal di daerah Pasar Rumput. Ia baru berkerja di UNJ selama 8 bulan.
Perkerjaanya dimulai dari pukul 06.00 s.d 17.00 mulai membuka pintu gedung, membersihkan gedung, dan menutup pintu gedung ia lakukan sendiri. Ia mengaku menerima perkerjaan tersebut karena diberitahu oleh temannya. Selama berkerja sebagai penjaga gedung ia merasakan suka duka yang setiap hari ia dapatkan. “Kebetulan sekali mahasiswa di gedung yang saya jaga ini baik-baik mba, dan lagi orangnya ramah kebanyakan, walaupun pernah ada beberapa yang sepertinya meremehkan perkerjaan saya, tapi banyak sukanya sih  “. Ujar Mas Yusuf
Selama berkerja di UNJ fasilitas untuk membersihkan  gedung ini sangat memadai, ia mengaku tidak pernah merasa kurang dengan alat-alat yang berikan oleh pihak UNJ. Lalu saya bertanya pendapatnya tentang keseluruhan Mahasiswa yang ada di UNJ,ia menjawab “ saya terkadang sering bingung dengan prilaku Mahasiswa yang ada di UNJ tentang kepedulian akan kebersihan sepertinya masih kurang. Padahal Mahasiswa kan yang belajar dan yang punya kampus tapi kok sama kebersihan saja tidak peduli. Dan lagi sebenarnya kan sudah tersedia fasilitas untuk membuang sampah tapi masih saja bandel membuangnya ke jalan. Hal ini terkadang membuat petugas kebersihan di UNJ mengeluh, walaupun ini tugas mereka namun tetap saja prilaku membuang sampah smbarangan tidak mencerminkan sikap yang baik”. Ujar Mas Yusuf .Lalu ia berharap agar semua Mahasiswa UNJ peduli dengan kampusnya dan ikut merawat dan menjaga kebersihan.
Setelah mendengrkan Mas Yusuf bercerita tentang perkerjaannya saya jadi penasaran, berapakah gaji yang diberikan pihak UNJ untuk perkerjaan yang ia jalani ini. Gaji untuk penjaga gedung yang mengurusi segala sesuatu tentang gedung tersebut adalah Rp 1.200.000,- . Mas Yusuf mengaku gaji tersebut sangatlah cukup untuknya yang berstatus single. Namun untuk beberapa temannya yang mempunyai istri dan anak  gaji tersebut tidaklah cukup. Ia pernah mendengar cerita dari beberapa temannya yang sudah lama  berkerja di UNJ namun gajinya sedikit. Mereka mengeluh karena gajinya sulit sekali dinaikkan. Harapan Mas Yusuf adalah “mungkin seharusnya pihak UNJ melihat lagi orang-orang yang memang sudah tua dan masih berkerja di UNJ agar diangkat kesejahteraannya, karena biar begitu mereka kerjanya bagus dan sudah lama mengabdi jadi perlu dapat apresiasi, mungkin dengan menaikkan gaji”. Lalu saya bertanya apakah ada kenaikan gaji selama ia berkerja? Ia menjawab” belum, saya kurang tahu sih karena baru 8 bulan berkerja”
Saya bertanya lagi pada mas Yusuf tentang hal lainnya yang ia ketahui tentang kabar terbaru seputar UNJ, namun ia menjawab kurang tahu. Yang dia tahu ada kebijakan yang akan diselenggarakan yaitu Remunerasi . remunerasi yang ia ketahui adalah semacam pemberian gaji tambahan sebagai imbalan untuk perkerjaan yang dikerjakannya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kerja karyawan supaya mereka termotivasi untuk melakukan perkerjaannya dengan baik, namun menurutnya jika ini diberlakukan sangatlah menyulitkan karena karyawan harus tepat waktu tidak boleh telat dan pulangnya pun tidak boleh duluan. semua harus sesuai dengan waktu yang ditentuka kalau hal tersebut tidak dilakukan akan mendapat sanksi tegas. Mas Yusuf menganggap dirinya beruntung karena ini diberlakuka untuk PNS saja.

Ditulis oleh : Yusi Rakhmah Wati
Kelompok : 8